pdf novel, download novel, buku novel, cerita novel, resensi novel.
NOVEL "RINDU"
Sanggupkah engkau menjadi pelabuhan rinduku?
Karya : Ali Akbar navis.
PROLOG
Dentuman hujan berjatuhan dari ujung langit yang menggelap gulita di atas sana. Suaranya memecah kesunyian malam yang pekat itu.
Ditambah lagi hawa
dingin yang menusuk tulang pun memeluk dengan penuh kelembutan. Membuat setiap
kapal rindu yang berlayar ingin sesegera mungkin menemukan pelabuhan yang
dinantikannya.
Begitu juga dengan
sesosok pria rupawan yang kesalehannya terpancar dengan jelas dari raut
wajahnya yang bersih dan bercahaya. Seakan ada obor yang meneranginya diantara pekat
gelapnya malam itu.
Dengan mata terpejam,
ia masih tak kuasa menahan kerinduannya
kepada sang pencipta yang meluap-luap dan membanjiri Masjid Al Imdad dengan
pujian mengagungkan-Nya. Hingga suara kilat yang menyambar-nyambarpun tidak
mampu mengusik keromantisannya dengan sang pemilik langit dan bumi saat itu.
Tangan kanannya masih
terus menggerakkan sekuntum mawar tasbih yang terus merekahkan pujian keagungan
kepada Allah Swt. Senada dengan lisannya yang terus melantunkan dzikir
untuk mengagungkan kebesaran-Nya tanpa henti.
Dia adalah Hasan.
Putra satu-satunya Kyai Zahid, Imam Besar masjid yang sedang ia tempati
sekarang. Kesalehannya sudah tidak diragukan lagi. Ditambah lagi dengan
anugerah fisik dan ketampanan yang Allah Swt berikan, menjadikan dirinya itu
sebagai pusat perbincangan para gadis di daerahnya.
Tidak hanya itu,
hampir setiap orang tua gadis di daerah itu sangat berkeinginan untuk
menjadikannya sebagai menantu. Namun entah apa, mengapa dan bagaimana. Hasan
sama sekali tidak tertarik dengan para perawan yang siap menjadikannya raja
diraja di dunia ini.
Padahal dia memiliki
segalanya. Kelebihan harta dan jabatan pekerjaan Hasan yang tinggi semakin
membuatnya bagaikan magnet yang menarik hati setiap gadis untuk jatuh cinta dan
berebut untuk mendapatkan.
Namun semua itu tidak
membuat Hasan menjadi takabur dan lupa diri kepada Allah Swt. Sebaliknya, Hal
tersebut menjadikannya semakin taqwa dan taat kepada-Nya.
Benar-benar seorang
calon suami yang sangat ideal dan didamba-dambakan oleh setiap gadis yang
sekarang sudah siap menikah!
Brakkk!!
Tiba-tiba saja
terdengar suara agak keras dari serambi masjid yang langsung membuat Hasan
terperanjat. Ia lalu mengakhiri dzikirnya kepada Allah Swt. Kemudian dengan
setengah berlari dia segera menuju ke arah sumber suara.
MasyaAllah …
Dia kaget setengah
mati!
Dipandanginya dengan
seksama sambil menarik nafas yang panjang dan dalam. Di depannya tergeletak
seorang gadis berparas menawan yang pucat pasi dan sedang menggigil kedinginan.
Mungkin dia sangat kedinginan. Terlihat tubuh dan pakaiannya basah kuyup,
seperti sudah lama bermadikan air hujan yang sangat deras itu.
Hasan mendekatinya,
ia ingin sesegera mungkin menolong gadis itu, namun ia masih canggung. Terjadi
dilema batin yang luar biasa di hatinya. Antara ingin menolong dan tidak.
Selama ini Hasan
tidak pernah memandang wanita dengan sedekat ini. Bahkan selama ini kulit
tangannya belum pernah bersentuhan dengan wanita manapun yang bukan mahromnya.
Akankah Hasan sekarang harus menolongnya? Yang berarti dia harus menyentuh tubuh
wanita itu? Dan luntur sudah kehati-hatiannya selama ini terhadap wanita yang
bukan mahromnya?!
Dia ingin berteriak
dan meminta pertolongan. Namun siapa yang akan menolongnya? Sedangkan Masjid Al
Imdad sendiri letaknya sangat jauh dari pemukiman. Tepatnya adalah dekat
persawahan. Ditambah lagi sekarang sudah menunjukkan waktu sekitar pukul 23.17.
Pasti tidak ada yang akan mendengarnya.
Sedangkan sekarang di
depannya tergeletak seorang gadis yang lemah, lunglai dan takberdaya. Tubuhnya
menggigil dengan luar biasa. Gigi rahang atas dan bawahnya saling beradu hingga
berbunyi. Dan wajahnya semakin pucat dan tubuhnya terlihat semakin lemah
kondisinya.
Bagai pria lain yang
kurang ajar, mereka tidak akan melewatkan kesempatan emas seperti ini. Bisa
jadi nasip gadis ini menjadi semakin malang karena diperkosa berkali-kali.
Lalu bagaimana dengan
Hasan?!
Apa yang akan dia
lakukan??
Apakah dia akan
menolongnya? Ataukah dia tetap akan menjaga kehormatannya untuk tidak menyentuh
wanita? Ataukan ada setan yang masuk ke pikiran Hasan dan membuatnya bertindak
diluar keimanannya yang ia pupuk selama ini?!
Ingat kisah Nabi Adam
As?! Mengapa Allah Swt menurunkannya ke Bumi? Tentu saja karena bujuk rayu
iblis yang terkutuk!!
Kini, Hasan merasa
jika jantungnya berdetak dengan sangat kencang sekali. Tubuhnya gemetaran. Dan
tiba-tiba saja keringat dingin mengucur dengan sangat deras dari tubuhnya. Ia
memandangi tubuh gadis yang berada di depannya itu dengan pandangan yang
berbeda.
“Astaghfirullah …”desis
Hasan sambil menarik nafas panjang.
Tiba-tiba saja, kini
nafasnya menjadi pendek dan sesak. Ia benar-benar bingung dan tak kuasa untuk mengendalikan
diri. Lalu, kira-kira keputusan apa yang akan dilakukannya?
Guyuran hujan dari
langit seakan digerojok dengan lebih kencang. Kilat demi kilat berkilauan dan
suara gemuruhnya terdengar semakin menggelegar. Angin malam di Masjid Al Imdad
itu semakin mengamuk dan berebut untuk memeluk tubuh Hasan.
Akhirnya Hasan
melakukan sesuatu pada tubuh gadis itu. Namun keputusan apa yang dia ambil,
kita tidak ada yang tahu. Karena malam itu begitu istimewa dan menggoda.
Jika kamu ingin
bertanya, tanyakan pada rintik-rintik air hujan yang jatuh membasahi bumi pada
saat itu. Atau kamu juga bisa menanyakannya pada buaian angina malam yang setia
melambai-lambai di kala malam itu.
Jangan penasaran!
Temukan semua
jawabannya pada ulasan Bab berikutnya. Novel “RINDU” Karya Ali Akbar Navis.